Wednesday, December 21, 2016

Adik Kawanku Part 1

Adik Kawanku Part 1
Aqu punya seorang kawan baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yg paling kecil berusia 22 tahun. Namanya Nabila, tingginya sekitar 170 cm, dgn tubuh yg langsing, sepasang kaki yg panjang, dan dada yg tak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua lelaki. Aqu tak menyangka dia akan menjadi secantik ini.
Suatu hari aqu ke rumah kawanku utk berangkat ke kantor bersama. Ketika itu aqu melihat Nabila sedang sarapan di ruang makan sendirian.

“Hi..” sapaqu.
“Ko Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai.” Katanya.

Kemudian dia bangkit dan merapikan piring dan sendoknya dan langsung pamit untuk pergi ke kampus. Ketika Nabila berdiri, aqu bisa melihat seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih lengan pendek, rok coklat selutut, kemudian kemaluan ku rasanya ingin meletus waktu itu juga.

Tak kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer) ditambah lagi sepatu talinya yg berwarna hitam membuat kakinya lebih indah dan seksi sekali. Terjadi peperangan batin yg sangat hebat di dalam diriku. Di satu pihak, hasrat kemaluanku yg sangat berkobar-kobar untuk bercinta dgn kakinya kemudian menyetubuhinya berkali-kali. Di pihak lain, otakku mengatakan itu tak baik, dan tak mungkin aqu melaqukannya di waktu ini. Sayg dia telah punya kekasih kalo tak, pasti akan kujadikan miliku.

Ketika Nabila telah menghilang dari belakang pintu, dgn cepat aqu naik ke lantai 2 dan mencoba untuk memasuki kamarnya. Beruntung sekali karena tak dikunci. Aqu segera menghampiri lemari pakaiannya dan mencari harta karun fantasi sex-ku. 

Tetapi aqu mengalami kekecewaan karena dia cuma punya 3 pasang pantyhose, sehingga aqu tak mungkin mengambilnya. Untuk mengobati kekecewaanku, aqu mencari keranjang cucian yg ada di kamar mandinya. Aqu cari celana dalamnya.
Aqu menemukannya di antara pakaian tidurnya. Dgn cepat aqu mengambil celana dalamnya yg terbuat dari bahan satin yg halus dan menempelkannya di hidung dan menarik nafas dalam-dalam. Pikiranku langsung melayg dan kemaluanku semakin mengeras dan panjang.

Celana dalamnya masih menyimpan aroma yg khas dari kemaluan seorang wanita. Tapi aqu buru-buru menyimpannya ke dalam kantong celanaqu dan meninggalkan kamarnya. Aqu kembali ke lantai 1 dan masuk ke kamar mandi. 

Aqu buka resleting celanaqu dan membebaskan kemaluanku dari kurungan celana dalamku dan segera aqu balutkan celana dalam Nabila ke batang kemaluanku dan langsung masturbasi sambil membaygkan bercinta dgn seorang bidadari perawan yg cantik yg mengenakan pantyhose dgn sepatu tali yg seksi.

Kubaygkan kemaluanku masuk dan keluar, memompa kemaluannya dgn cepat dan keras. Cuma dalam hitungan beberapa detik kemudian, aqu mengalami ejaqulasi yg hebat. Dgn sisa-sisa tenaga aqu arahkan kemaluanku ke jambannya, dan 3 semprotan panjang mengawali puncak orgasme ku dan diakhiri dgn beberapa tetes air maniqu. Nafasku memburu dan berkeringat.

“Indra! Kamu lagi di WC ya?” terdengar teriakan dari Adi.
“Iya, bentar, gue lagi kencing nih.”

Dgn cepat aqu keluarkan tissueku dan membersihkan kepala kemaluanku yg tersayg, kemudian ku tarik flush yg ada di jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yg membara. Ku simpan kembali harta karun ku dan keluar dari WC dan bertingkah seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Sepanjang hari aqu selalu teringat akan Nabila, setiap kali aqu ke WC aqu selalu mengeluarkan celana dalam Nabila dan menghirupnya dalam-dalam. Ternyata aroma wangi dari kemaluan Nabila sangat memikat dan merangsang. Malamnya aqu kembali bermasturbasi sambil membaygkan Nabila, adik dari kawan baikku yg sekarang menjadi objek fantasi sexual-ku.

Tak kusangka keberuntungan berpihak kepadaqu. Tak lama kemudian Adi keluar dari kantor karena mendapatkan tawaran yg lebih bagus. Nabila, bidadariku, yg mengambil alih pekerjaannya. Indahnya lagi, Adi memintaqu untuk mengantarnya pulang karena tak ada yg menjemput.

Hari pertama Nabila masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku. Nabila mengenakan terusan dgn model smart suit setinggi lutut yg berwarna coklat pastel muda dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali putih dgn hak sedang. Aqu selalu mencari cara dan alasan untuk selalu berdekatan dgnnya dan melahap kakinya yg menggiurkan dgn mataqu.

Memang aqu mempunyai fetish terhadap pantyhose sejak masih kecil. Semua ini karena adik terkecil dari ibu ku. Secara tak sengaja aqu menyentuh kakinya yg sedang dibalut oleh stocking dan aqu telah jatuh cinta terhadap perasaan itu sampai sekarang. Sekarang usiaku 26 tahun. Aqu mengoleksi berbagai macam pantyhose dan stocking, namun sayg sedikit sekali yg berkualitas bagus di
Indonesia.

Siang itu, aqu bermasturbasi di WC kantor. Sorenya, aqu dan Nabila sedang dalam perjalanan pulang. Kami ngobrol tentang pekerjaan. Jalanan lumayan padat sehingga tak bisa cepat-cepat dan sering berhenti. Aqu memberanikan diri untuk bertanya.

“Nabila, boleh aqu bertanya sesuatu?”
“Apa?” jawabnya dgn ringan sambil melihatku.
“Tapi jangan marah atau tersinggung ya.” Nabila mengangguk kecil.
“Apakah kamu suka pakai pantyhose?”
“Koq kamu tahu aqu pake pantyhose?”
“Cuma nebak-nebak aja.”
“Aqu baru mulai pake sih, belum lama.”
“Apa kamu suka?”
“Iya, rasanya gimana gitu.”
“Keliatannya halus.”
“Iya, rasanya halus juga.”

Aqu menelan ludah dan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya, “Apakah aqu boleh megang? Maksudku aqu cuma ingin tahu gimana rasanya.” padahal aqu telah punya beberapa koleksi dan telah tahu. Tanpa ragu-ragu Nabila menjawab, “Boleh.”

Dgn perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan kiri ku di atas lutut kanannya. Ku elus-elus lututnya pelan- pelan. Seluruh tubuhku dipenuhi oleh sensasi erotis yg ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose dan kaki Nabila.

“Gimana rasanya?” tanya Nabila.
“Benar-benar halus.” aqu senyum kecil sambil memandang wajahnya yg cantik.

Kemaluanku telah dalam keadaan siaga satu dan dari luar terlihat sedikit menonjol. Untung mobilku mempunyai transmisi automatis sehingga aqu tak perlu mengganti-ganti gigi dan melepaskan tangan kiriku dari lututnya. Karena jalanan sangat macet, tak lama kemudian Nabila tertidur. Kuberanikan diriku untuk menjelajah lebih dalam lagi ke pahanya.

Nabila tak memberikan reaksi penolakan atau keberatan atas tindakanku, atau mungkin dia tak merasakannya karena sedang tertidur. Aqu tak perduli, aqu tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Pelan-pelan tangan kiriku makin ke atas dan telah sampai di tengah-tengah pahanya. Ku belai pahanya yg lembut dan halus. Kulihat wajahnya, Nabila tertidur dgn sangat tenang. Waktu ini, roknya telah tersingkap setengah paha. Untung roknya tak terlalu ketat, jika tak, aqu akan mengalami kesulitan untuk menjelajah lebih dalam. Kuteruskan aksiku sampai pada paha bagian atas. Akhirnya aqu sampai pada pusat segala kenikmatan sexual.

Jari tengahku menelusuri celah yg terbentuk dari ke dua pangkal pahanya. Jari tengah ku merasakan kehangatan dan kelembaban. Dgn perlahan kutelusuri garis cekungan yg terbentuk dari celah kemaluannya. Tiba-tiba terasa basah dan licin. Kemaluan ku bertambah keras dan kencang, ternyata Nabila secara sadar atau pun tak, terangsang dgn belaian tanganku yg nakal. Aqu tak tahu apakah dia sadar ataukah masih tertidur. Waktu ini arus lalu lintas mulai lancar, aqu langsung masuk ke pintu tol. Dgn cepat aqu mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan dgn cepat pula memberikannya kepada petugas tol dan aqu langsung tancap gas.

Setelah beberapa puluh meter, aqu pelankan laju mobilku dan jari tengahku mulai memberikan tekanan-tekanan ringan pada selangkangannya. Bahan pantyhose yg halus bercampur dgn cairan manis yg di hasilkan oleh Nabila membuat darahku makin mendidih dan sangat horny. Ku alihkan pandanganku dari jalan dan dgn cepat mengamati Nabila. Rok nya telah tersingkap sampai atas. Pahanya yg mulus terbungkus oleh pantyhose yg sexy. Wajahnya masih tak menunjukan reaksi penolakan ataupun reaksi lainnya. Ku percepat gerakan jariku dgn tujuan membuatnya semakin terangsang dan orgasme. Kemudian kuselipkan jari manisku dan bersama-sama dgn jari tengahku, dan kumainkan kemaluannya.

Setelah beberapa waktu, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya. Gerakan jariku kupercepat namun tetap lembut dan tak kasar. Samar-samar aqu mendengar desahan halus yg berasal dari nafas Nabila. Expresinya sedikit berubah. Kelihatannya Nabila sangat menikmatinya. Cairan halus dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Nabila. Demikian pula dgn kemaluanku, telah membasahi celana dalamku.

Setelah beberapa menit pikiranku melaygkan imaginasi nikmatnya bersetubuh dgn adik kawan baikku yg masih perawan ini, tiba-tiba aqu dikagetkan dgn sebuah mobil truck besar yg langsung memotong tepat di depanku. Dgn reflek kuinjak rem untuk menghindari tabrakan, dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena kekagetan itu. Aqu dikejutkan lagi oleh tangan Nabila yg menekan tangan kiri ku dgn kencang ke selangkangannya.

Aqu langsung melanjutkkan memberikan rangsangan kepada klitorisnya dgn cepat dan sedikit lebih kuat. Pinggangnya mulai bergerak, aqu bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya. Kemudian terdengar desahan kenikmatan yg tertahan di dalam kemaluannya. Nabilaqu yg manis mengalami orgasme pertamanya. Setelah orgasmenya reda, ia membuka matanya dan menatapku dgn senyuman yg malu dan manis.
“Ko Indra nakal..” itulah kalimat pertama yg keluar dari mulutnya yg sexy.
“Bagaimana rasanya?” tanyaqu.

Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di kemaluannya, tangan kanannya membelai sayg pipiku. Tangannya yg halus dan lembut membuatku semakin terangsang.

“Enak sekali.. Aqu tak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?”
“Itu belum seberapa, apa mau yg lebih enak lagi?” dgn berani aqu menanyakan.
“Sex langsung?”
“Iya” jawabku.
“Apakah benar akan lebih enak dari ini?”
“Tentu saja.”

Nabila melihat jam pada dashboard.
“Apakah masih sempat? Telah terlalu malam nanti aqu di cariin sama orang-orang rumah.”
“Bilang aja lagi ada acara ulang tahun kawan.”
“Ide yg bagus.”
“Terus kekasihnya gimana?”
“Biarin aja, aqu juga tak begitu suka.”

Kesempatan emas yg tak boleh kulewatkan. Tetap saja aqu tak menygka akan semudah ini, dan Nabila yg begitu berani. Apakah dia telah pernah melaqukannya?

Kuparkir mobilku disebuah hotel yg terletak di tengah keramaian kota. Langsung saja aqu memesan sebuah kamar yg VIP dgn ranjang yg besar.Segera setelah pintu kamar ditutup, aqu duduk di atas kasur yg empuk dan menarik tangan Nabila dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku. Posisi
tubuhnya menghadap ke kanan.

“Apa Nabila yakin mau melaqukan ini dgnku?”
“Kalo memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aqu rela melaqukannya.”
“Apa setelah ini Nabila akan melaqukannya dgn orang lain juga?”
“Ya tak lah Ko Indra ku sayg. Aqu bukan pelacur seperti itu. Aqu cuma ingin melaqukannya dgn Ko Indra.”
“Benarkah?”

Dia merangkul leherku dan kusambut dgn ciuman yg basah di bibirnya. Nabila memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya. Dgn sedikit kaqu dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku. Tak lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas penuh dgn nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya yg terbalut oleh pantyhose.

Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Nabila membelai rambut dan punggungku.

“Oh.. Ko Indra..”
Waktu ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang. Ku pijat-pijat dgn lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dgn cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Nabila pun mengikuti tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaqu. Kusuruh Nabila berdiri. Aqu pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh ke bawah. Ku tarik tangan kiri Nabila dan meletakannya di kemaluanku yg masih terbungkus celana dalam.

“Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?” ejek Nabila.
“Nabila juga basah.” Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.

Kubuka BH nya dan di depan mataqu adalah sepasang payudara yg berukuran sedang dan ranum. Bajunya sengaja tak kulepaskan, karena dia terlihat sangat cocok dan cantik dgn baju itu. Ku lihat celana dalamnya yg berwarna kulit menutupi kemaluannya. Kuturunkan pantyhosenya sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar. Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan kemaluannya dan kujilat. Nabila melihat dgn tatapan sedikit terkejut. Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Nabila.

“Bagaimana aromanya?”Seakan-akan tak percaya, ia menghirupnya beberapa kali." Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku..” jawabnya.
Tiba-tiba saja aqu merasakan tangan kirinya dgn penuh nafsu meremas-remas kemaluanku. Kuturunkan celana dalam ku dan kemaluanku berdiri dgn keras dan panjang. Mulutnya sedikit terbuka melihat kemaluanku yg berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yg mungil menyentuh ujung kepala kemaluanku. Tak terbaygkan nikmatnya sentuhan Nabila pada kemaluan ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh batang kemaluanku, akibatnya kemaluanku benar-benar basah.

Aqu suruh Nabila tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari kakinya yg panjang dan seksi. Aqu habiskan lebih dari 30 menit cuma mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya. Setiap kali aqu melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum. Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dgn kuluman dan ciuman pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku lanjutkan dgn mengulum kemaluannya. Tanpa melepas pantyhosenya, aqu mainkan tarian erotis dgn lidahku. Nabila terus mendesah nikmat tanpa henti. Setelah beberapa waktu, aqu merasakan otot-otot pinggulnya mulai menegang.

Nabila mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dgn bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan menyerbu klitoris Nabila. Nafas Nabila semakin memburu dan dari bibirnya terus mengalir alunan desahan kenikmtan yg tak pernah ia baygkan sebelumnya.

“Ko.. Indra.. Enak banget..”
Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat menikmati oral yg ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke dalam kemaluannya. Cairan cinta Nabila terus mengalir tanpa henti. Aqu ingin Nabila merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam kemaluannya. Jariku masuk dgn mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk mencari titik G spot yg menjadi puncak kenikmatan  sexual Nabila.

Desahan yg keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat yg mencurigakan, akhirnya aqu berexperimen satu per satu. Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan. Aqu tak begitu yakin, tetapi semakin lama aqu memberikan rangsangan pada titik tersebut, semakin kuat Nabila menggeliat dan akhirnya orgasme. Kurasakan otot-otot kemaluannya menjepit jariku dgn kuat. Setelah orgasmenya reda, aqu memposisikan diriku di atas tubuh Nabila. Kukulum bibir dan lidahnya.

“Sayg.. Aqu akan memberikan kenikmatan yg tiada bandingannya, apa kamu telah siap?”
Nabila melihatku dgn nafsu yg membara dan menganggukan kepalanya. Kuberikan senyum manisku dan memposisikan kemaluan ku di depan pantyhose yg telah ku robek sedikit. Pelan-pelan kumasukan kemaluan ku. Dinding kemaluannya yg ketat dan kencang menyambut kedatangankemaluanku dgn hangat. Ketika kepala kemaluanku tenggelam di dalam kemaluannya, Nabilamemejamkan matanya dan mulutnya terbuka.

Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang kemaluanku berada di dalam kemaluannya.Hangat, basah dan kencang, itulah yg kurasakan ketika meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikitdan masuk lagi. Setelah beberapa tarikan Nabila membuka matanya dan menatapku dgn penuhkepatuhan. Dia telah mulai terbiasa dgn kemaluanku, kupercepat gerakan memompa ku dalam
posisi misionaris. Nabila mendesah nikmat. Makin lama makin cepat, kembali Nabila hilang dalamorgasmenya yg kuat dan panjang. Titik G spot yg kutemukan berada disebelah bawah dindingkemaluannya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.

Kusuruh Nabila membalikan tubuhnya. Darah keperawanannya membekas di atas ranjang hotel.Begitu pula dgn kemaluan ku, tertempel darah segar dari Nabila. Kuarahkan Nabila membentukposisi doggy style. Aqu sendiri juga telah tak dapat bertahan lama lagi. Aqu ingin menyelesaikannyadgn memberikan multiple orgasme. Ku posisikan kemaluanku ke daerah G spot Nabila.

Waktu itu pula Nabila mendesah dgn kencang, karena kemaluannya telah terlalu sensitif. Kupompa Nabila dari belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tak sampai 5 menit, tubuh Nabila kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot kemaluannya meremas-remas kemaluanku. Benar-benar sensasi yg tak ada bandingannya.

Aqu dapat merasakan cairan madu Nabila terus mengalir keluar membasahi paha kami. Tubuh Nabila berkontraksi dan menggeliat dgn hebat bagaikan gempa bumi. Orgasme yg ia rasakan tak kunjung habis. Ku pelankan gerakanku, dan membiarkan Nabila menikmati keseluruhan orgasmenya. Kucabut kemaluanku dari kemaluannya dan menyuruhnya tidur dgn terlentang. Kuposisikan kemaluanku di depan bibirnya.

“Nabila, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop.”
Nabila menuruti kata-kataqu dan menyambut ‘lolipop’ yg basah dgn ejaqulasinya. Nabila dgn kaqu mengulum kemaluanku. Namun rupanya dia mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada kemaluan ku. Tak lama kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh tubuhku bergetar. Nabila kaget ketika air mani ku meluncur dgn cepat dan kuat. Tak terhitung berapa banyak air maniqu yg keluar. Nabila hampir tersedak, namun dgn cepat ia telan air maniqu dan membersihkan sisa-sisanya.

Nabila telah kehabisan tenaga, aqu berbaring disebelahnya. Ia menatapku dgn tatapan puas dan sayg. Bidadariku.. Akhirnya aqu berhasil bercinta dgnnya.

Setelah berbaring selama beberapa waktu, aqu mengajak Nabila untuk mandi bersama. Terpaksa Nabila harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling membersihkan satu sama lain, tak lama kemudian aqu kembali memasukan kemaluanku yg masih keras dan horny ke dalam kemaluan Nabila. Dibawah pancuran shower yg hangat aqu kembali bercinta dgn Nabila. Ku angkat dan kutahan kaki kirinya dgn tangan kananku dan kusandarkan dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa kemaluannya dgn kemaluanku, lembut namun mantap. Nabila menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa disengaja dia menemukan tempat yg sensitif pada leher bagian kiriku.

“Iya.. Di sini.. Terus..”
Nabila memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yg luar biasa pada kemaluanku. Aqu terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan kemaluanku, kadang-kadang aqu mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya dalam posisi seperti itu dan kugoygkan pinggangku dgn gerakan melingkar. Nabila mendesah dan menghentikan tariannya.

Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dgn kuat. Desahannya semakin cepat dan
kuat.

“Ko.. Indra..”
Di bawah pancuran shower yg hangat, Nabila mengalami orgasme yg kesekian kalinya. Tubuhnya bergetar kuat. Otot-otot dinding kemaluannya meremas-remas batang kemaluanku dan membawaqu ke ujung kenikmatan yg tak terbaygkan. Aqu berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tak sampai orgasme Nabila mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan kemaluanku, dgn tanggap Nabila berlutut di depanku dan melahap kemaluanku dgn mulutnya. Separuh kemaluanku hilang didalam mulutnya. Lidahnya dgn cekatan menari-nari di kemaluanku.

Benar-benar tak terlukiskan rasanya. Kupegang kepala Nabila dgn kedua tanganku, pelan-pelan ku dorong masuk kemaluanku sampai habis. Nabila hampir tersedak dan dgn cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut kemaluanku.

Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun menarikan tarian erotis pada kemaluanku. Rangsangan ini benar-benar membuat kemaluanku meledak dgn orgasme yg kuat dan menggetarkan. Karena aqu terus menarik dan mendorong kemaluanku akibatnya air maniqu ada yg mengalir keluar dari mulutnya. Air maniqu yg mengalir keluar dari sudut bibirnya membuat Nabila semakin cantik dan menggairahkan. Nabila terus menjilat dan menelan air mani dari kemaluanku
sampai bersih.

“Suka ya?” Kutanya dgn lembut.
Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan. Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan air mani dari kemaluanku.

Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena telah larut malam. Ku antar Nabila pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami bercumbu dgn penuh nafsu..

Malamnya kutelepon Nabila. Kami setuju untuk pergi ke mall untuk berjalan-jalan. Nabila mengenakan terusan model babydoll dgn panjang sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan  rambut. Pantyhose berwarna putih, ultra sheer, ditambah dgn sepatu tali berwarna putih yg melingkar sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan kemaluanku yg sedang tidur. Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan tipis, lipstick merah muda yg paling muda dgn wet look. Ketika masuk ke dalam mobil, dia menyapaqu dgn manis dan manja.

“Sabar ya Ko Indra sayg..”
Nabila mengatakan hal itu seolah-olah ia mengetahui apa yg sedang kupikirkan waktu ini, yaitu berhubungan sex dgnnya waktu ini juga. Dgn tampang kecewa yg kubuat komikal aqu mengeluh. Namun hal ini mengundang tawa bahak dari Nabila.

“Apa tak ada yg tahu kalo kita pergi bersama?” tanyaqu.
“Tak ada, aqu cuma bilang mau bantu-bantu kawanku yg mau married, jadi aqu punya alasan untuk pulang sampai malam.” jawab Nabila sambil tersenyum manis.
“Nabila, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali.”
“Ko Indra bisa aja, kan aqu dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra.”
“Memangnya kamu tak pernah dandan untuk lelaki kamu?”
“Lelaki yg mana ya?”
“Kemarin katanya telah punya?”
“Oh yg itu.. Telah putus tuh..”
“Kapan?”
“Tadi malam.” Nabila menjawab dgn tenang.
“Boleh tahu kenapa?”
“Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala.”

Aqu menduga bahwa aqulah yg menjadi alasan dari putusnya hubungan antara Nabila dgn
kekasihnya.

“Gara-gara aqu ya?”Tiba-tiba saja Nabila mencium pipi kiriku.“Cuma Ko Indra yg bisa membahagiakanku.”
Rasanya jantungku hendak meloncat keluar mendengar pernyataannya. Kuelus-elus pahanya yg dgn manis terbungkus oleh ultra sheer pantyhose berwarna putih sambil tersenyum manis.

Setelah beberapa waktu, kami tiba di Plaza Senayan. Sambil bergandgn tangan kami memasuki pintu samping Plaza. Kami masuk ke Metro dan langsung menuju ke bagian pakaian dalam. Nabila melihatku dgn senyumnya yg nakal. Kami mulai dari lantai dasar yg banyak menjual sepatu-sepatu wanita. 

Aqu menyodorkan beberapa pasang sepatu tali yg sexy dan bagus. Ternyata Nabila juga menyukainya dan aqu membeli 2 pasang sepatu tali yg ber-hak tinggi dan sedang untuk Nabila. Kemudian kami naik ke lantai atas untuk melihat-lihat stocking dan pantyhose yg dipajang pada counternya dan sibuk membahasnya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli semua merk yg ada dalam beberapa warna. Namun kali ini Nabila yg memaksa untuk membayar. Setelah itu kami makan siang di sebuah cafe di lantai atas.

Bersambung.........