Tuesday, December 13, 2016

Ngemtot ABG Perawan

Malam itu aqu menginap di rumah Mbak Kristin, karena saking ngantuknya aqu tertidur di atas sofa. Sekitar jam 4 pagi aqu terbangun, aqu masih dalem keadaan telanjang bulat tapi tertutup selimut, tapi Mbak Kristin sudah tak ada di sofa ah mungkin, dia pindah ke kamarnya dan tidur bareng anaknya.

Aqu berdiri dan mencari celanaqu karena suasana gelap aqu menghidupkan lampu. Saat lampu menyala ada suara seorang perempuan menjerit, ternyata seorang perempuan masih remaja umurnya sekitar 15 tahun, dia kaget mungkin karena melihatku telanjang bulat, aqu menutup mulutku dgn jariku, maksudnya menyuruhnya diam.

Ngemtot ABG Perawan


Kudekati dia, kujelaskan bahwa aqu temannya Mbak Kristin, semalam aqu menginap disini, diapun memahami dan memberitahuku bahwa dia spontan kaget karena belum pernah melihat lelaki dewasa telanjang, katanya dia adalah pembantunya Mbak Kristin, namanya Syifa. Syifa tak sekolah semenjak lulus SMP, dia ikut Mbak Kristin baru sekitar 3 bulan. Aqu Tanya dia kenapa kaget melihat aqu telanjang memangnya belum pernah punya kekasih. Dia mengaqu sudah punya kekasih tapi belum pernah melihatnya telanjang.

Kutanya lagi, terus kalau pacarana ngapain saja?, jawabnya jujur katanya pernah ciuman dan diraba-raba susunya oleh kekasihnya, tapi belum pernah sampai telanjang bulat. Ah berarti masih perawan? Dia menganggukkan kepala dgn malu-malu. Kuperhatikan matanya sedikit melirik ke arah kemaluanku tapi masih malu-malu. Aqu pura-pura tak tahu dan cuek saja serta sengaja tak segera mengenakan celanaqu. Aqu masih telanjang bulat dan memintanya untuk mengambilkan celanaqu, aqu duduk di ruang makan yg hanya berbatas sebuah bifet dari ruang tamu.

Dia membawakan pakaianku dan perlahan aqu ambil celana dalemku aqu sengaja memakainya di depan Syifa. Dia melewatiku menuju ke dapur sambil melirik ke arah kemaluanku lagi. Dia tak melihat di depannya ada baju dan celanaqu, dia tersandung gesperku dan tertanting ingin jatuh, aqu
langsung menangkap tangannya, dan menarik badannya hingga aqu sendiri hampir saja ikut jatuh. 

Dgn kondisi itu tak sengaja kami sedikit berpelukan, wajahnya dan wajahku dekat sekali, aqu ingin menciumnya tapi masih takut. Kulepaskan pelan badannya dia menyempurnakan berdirinya aqu juga, tapi tak sengaja tangannya menyentuh kemaluanku, dia minta maaf, aqu tersenyum dan malah menyuruhnya menyentuh lagi, dia tersipu malu, aqu mengambil tangannya dan kuarahkan ke kemaluanku, 

Ayolah Syifa, ga papa, ga usah malu, katanya kamu belum pernah lihat kemaluan kan? Sekarang kamu boleh pegang sepuasnya, dia malu dan menutup matanya dgn tangan kirinya, sementara tangan kanannya dgn malu memegang kemaluanku.

Aqupun merasa nikmat disentuh oleh tangan seorang ABG, kuarahkan tangannya maju mundur mengurut kemaluanku, kuajari dia cara mengocok kemaluanku. Dia kemudian terus mengurut-urut kemaluanku perlahan tapi malu untuk melihatnya, tapi biarlah yg penting aqu merasakan nikmatnya diurut sama tangan yg masih halus, meski pembantu tapi dia lumayan cantik, mungkin kalau dia anak orang kaya dan terawat rajin ke salon, wajahnya tak kalah cantik dibanding asmirandah. Kulitnya kuning langsat, bersih, dadanya besar untuk ukuran anak remaja, bokonngnya juga seksi dan montok. 

Kulihat dia sepertinya menikmati untuk terus mengurut-urut penisku, sekarang dia mulai tak malu melihat kemaluanku, tangan kiri yg tadinya buat menutup matanya, kini kutarik ke leherku. Sehingga kamipun semakin berdekatan, kutarik pinggulnya kudekatkan badannya ke badanku, dadanya menyentuh dadaqu, jantungnya berdebar, dia sepertinya agak takut.

Kubisikkan ke telinganya, ke kamarmu yuk, ga enak kalau disini entar Mbak Kristin bangun, entar aqu ajarin yg lebih enak. Tanpa banyak protes, dia berjalan menuju kamarnya aqu mengikutinya dari belakang, kuperhatikan bokongnya yg begitu sintal, pahanya yg begitu mulus nampak terlihat karena dia mengenakan baju tidur terusan dan panjang roknya di atas lutut.

Warnanya juga transaparan dan tipis sehingga tali BHnya dan juga celana dalemnya samar-samar terlihat. Sesampai di kamarnya kututup pintu dan aqu kunci dari dalem. Aqu menyandarkan badanku di depan pintu kutarik badannya dan kembali kuambil tangannya untuk terus mengocok-ngocok kemaluanku, kini badannya bersandar di badanku, sambil terus mengocok kemaluanku, tapi gerakan mengocoknya masih sangat pelan dan lembut, mungkin karena baru pertama tapi aqu malah menikmatinya.

Tolong diemut dong kemaluanku, dia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya dan kududukkan di depanku, kuarahkan kemaluanku ke mulutnya, kutekan pipinya agar mulutnya terbuka dan perlahan kumasukkan kemaluanku ke dalem mulutnya, dia masih terlihat risih dan malu, tapi beberapa saat kemaluanku sempat masuk juga dalem mulutnya meski sebentar, tapi aqu gak mau memaksa karena ini pengalaman pertama baginya. Kutarik badannya dan kupeluk erat, kemudian perlahan kucium bibirnya, dia cantik juga meski pembantu aqu tak risih mencium bibirnya, karena menurutku Syifa cantik juga dan aqu beruntung seandainya Syifa mau aqu entot, soalnya dia masih perawan.

Kupeluk badannya erat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayg ke bokonngnya, dari belakang kuangkat dasternya, sehingga aqu menemukan lipatan celana dalemnya, kuselipkan tanganku dan kuremas-remas bokonngnya, tangannya menahan tanganku, tapi aqu cuek saja sambil terus meremas-remas bokonngnya, perlahan kuturunkan celana dalemnya sambil terus kuremas dan kutarik bokonngnya ke depan, sehingga kemaluanku sekarang bersentuhan dgn kemaluannya, tangannya berhenti mengocok kemaluanku kemudian memegang pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku agar tak mengganggu kemaluanku yg sedang menyentuhnya kemaluannya yg mulai terasa hangat.

Kuangkat badannya dgn sedikit kugendong, sehingga kemaluanku tepat berada di depan lubang kemaluannya, kugesek-gesekkan kemaluanku ke kemaluannya, kudorong dia hingga sebelah tempat tidur, dan kurebahkan dia di atas kasur sekalian aqu menindihnya, kugesek-gesekkan semakin cepat kemaluanku, dia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas hingga terbuka kedua belah dadanya, kulepas BHnya, dan kulum-kulum putingnya, Syifa diam dan terus memejamkan matanya.

Aqu tak menyia-nyiakan kesempatan itu, taqut terlalu lama pemanasan malah nanti Syifa sadar dan berhenti melayani nafsu bejatku, aqu langsung membuka pahanya lebar-lebar, kulihat kemaluannya yg mungil terlihat hanya seperti daging dgn garis tipis di bagian tengah, tak ada rambut sama sekali, itilnya juga belum nampak keluar, kuarahkan kemaluanku ke pintu kemaluannya, kugesek-gesek dgn bantuan tanganku sambil mencari lubang senggamanya, setelah ketemu kudorong kemaluanku masuk ke dalem, tapi susah kutarik lagi dan kudorong pelan lagi, kini kepala kemaluanku sudah mulai masuk ke kemaluan Syifa, kukeluarkan pelan dan coba kudorong lebih ke dalem lagi.

Syifa memelukku erat dan minta kepadaqu untuk pelan-pelan, sakit katanya. Kukeluarkan lagi perlahan dan coba kumasukkan lagi, tapi memang kemaluannya kecil dan sempit, tapi kemaluanku sudah merasakan sedikit kehangatan, kugoygkan bokonngkan naik kemudian turun sehingga kemaluanku sudah agak lebih ke dalem lagi, sepertinya kemaluanku menyentuh sesuatu, mungkin ini selaput dara, aqu semakin hati-hati menggoygkan bokonngku, kasihan kalau Syifa kesakitan, kemudian aqu mengeluarkan kemaluanku.

Aqu ambil bantal di samping Syifa kuletakkan di bawah bokonng Syifa, dgn posisi seperti ini perut dan kemaluan Syifa terangkat naik, ini akan membantuku memasukkan penisku jauh lebih dalem di dinding kemaluan Syifa, kembali kuarahkan batang penisku ke kemaluan Syifa, kumasukkan setengah dan menyentuh lagi selaput dara yg tadi belum berhasil kutembus, kudorong lebih dalem dgn hati-hati, badan Syifa menegang kedua tangannya menggenggam erat ujung bantal, matanya terpejam seperti menahan sakit.

Ku beri tenaga sedikit dibantu dorongan bokonngku, dan slep… aqu berhasil menembus selaput dara Syifa, dan kemaluanku merasakan sensasi dari kehangatan yg luar biasa, aqu berhasil menembus benteng pertahanan dari dinding kemaluan Syifa. ah… benar-benar nikmat, aqu kemudian mengocok-ngocok kemaluanku keluar masuk kemaluan Syifa, dinding kemaluan yg begitu sempit membuat kemaluanku mendapatkan kenikmatan yg begitu hebat, kulihat Syifa mengeluarkan air mata, mungkin karena tadi merasakan sakit, tapi sekarang dia mulai ikut sedikit menggoygkan bokonngnya, oh dia sudah menikmati permainanku. Tiba-tiba ohhhh.

Ternyata kemaluan perawan ini membuat benteng pertahananku tak terbendung, hanya beberapa menit berada di dalem kemaluan Syifa spermaqu sudah mau keluar, secepatnya kutarik kemaluanku dan kugesek-gesekkan di paha Syifa yg mulus, kugesek-gesek terus dan ohhhh spermaqu muncrat juga….

Croootttt….. ohhhhh nikmat sekali, aqu puas sekali malam ini, aqu telah berhasil merenggut keperawanan Syifa, kemaluan nya nikmat sekali, ahhhh terima kasih Syifa. aqu kembali mengenakan pakaianku, kulihat Syifa masih terdiam terkapar lemas tak berdaya, perlahan aqu keluar dari kamar, dan melanjutkan tidur lagi di atas sofa, taqut mbak Kristin besok pagi terbangun, kalau aqu masih di kamar Syifa, wah apa kata dunia?

Kutarik selimutku dan kembali tidur, tapi aqu membayangkan betapa nikmatnya kemaluan perawan, oh terima kasih Syifa.